Surat Yaasiin terdengar lamat-lamat dari mulut Ibuk. Padahal seingatku, Ibuk adalah tipe orang yang bacaannya nyaring saat mengaji. Duduk berseberangan dengan Ibuk membuatku leluasa memperhatikannya. Mataku bolak-balik antara buku Yaasiin dan Ibuk. Duduk tegap pasti membuat tubuh tuanya capek. Mestinya ia bersandar saja ke tembok di belakangnya, namun hal itu tak kunjung ia lakukan, seteliti … Lanjutkan membaca Tahlilan
Kategori: Sastra
Berani Jujur, Pecat!
Sudah lama aku tak melihatnya di kantor. Petang itu, ia datang ke rumahku dengan kondisi yang tampak segar. Aku tak bisa langsung menemaninya duduk karena harus salat magrib. Biasanya aku tidak salat magrib atau salat-salat yang lain. Petang itu, aku merasa harus salat ... setidaknya untuk mengulur waktu. Aku belum siap berhadapan dengannya. “Itu juga … Lanjutkan membaca Berani Jujur, Pecat!
Wawancara Imajiner dengan D.N. Aidit
Orang itu tersenyum masam ketika saya menunjukkan deretan film G30S/PKI di Youtube. Ia bertanya apakah semua orang menonton film tersebut. Saya bilang tidak. Dulu memang menjadi tontonan wajib, tapi sekarang siapa pula yang mau menonton film berdurasi empat jam dengan resolusi dan pencahayaan yang buruk begitu? Bikin ngantuk saja. Ia terdiam. Matanya jauh menerawang. Mungkin, … Lanjutkan membaca Wawancara Imajiner dengan D.N. Aidit
Ratna Herang
“Anda tidak mau duduk?” Setelah berkali-kali kupersilakan duduk, perempuan di hadapanku itu akhirnya duduk. Penampilan perempuan itu terlalu bagus untuk seseorang yang—mungkin—tidak waras. Hari itu, ia menyebabkan keributan di museum tempat kerjaku. Di hadapan banyak pengunjung, ia menari, menyanyi, bahkan mengambil sebuah selendang kuning yang merupakan benda bersejarah. “Nama? ” tanyaku. “Ratna Herang,” katanya kemudian. … Lanjutkan membaca Ratna Herang
Sejuta Cara Membawa Teori di Luar Kepala
“Totalnya tigaratus duapuluh ribu, Mas.” “Tigaratus? Nggak salah, Pak?” Petugas perpustakaan menarik napas. “Nama Anda Muhammad Sunu, kan?” Yang ditanya mengangguk cepat. “Nah, tigaratus duapuluh ribu,” lanjut petugas itu lagi, yakin dan penuh percaya diri menunjuk layar komputer. Sunu mendekat dan mencondongkan kepalanya agar detail denda pengembalian buku yang tertera pada layar dapat ia baca … Lanjutkan membaca Sejuta Cara Membawa Teori di Luar Kepala
Persetan dengan Wabah
Pagi ini, ia selonjoran sambil menonton berita artis di televisi. Seorang artis sedang memberi saran kepada pemirsa tentang hal-hal apa saja yang bisa dilakukan selama berdiam diri di rumah akibat wabah: Mewarnai kuku, memasak, dan merekam video. Boleh juga, pikirnya. Ia memang bosan akhir-akhir ini. Bersenang-senang sedikit tentu tidak masalah. Tak lama kemudian ia mengernyit. … Lanjutkan membaca Persetan dengan Wabah